Pelatihan Metode Tabarak Level 1 (Part 1)

Bismillahirohmanirohim 

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Kita mencatat ilmu agar tidak lupa, dan membaginya agar lebih berkah syukur-syukur jadi amal jariyah. 
Apa yang saya catat disini adalah penjelasan dari yang tercantum di selebaran yang diperbolehkan Syaikh Kamil untuk disebarkan.

Diawal pelatihan kami diberikan handout slide dan selebaran dari Syaikh Kamil. Setiap akan memulai halaqoh, Syaikh mengajak kita membaca Al Fatihah dengan cara talaqi dari Syaikh. Ini untuk halaqoh dengan Syaikh Kamil, baik di kelas pelatihan maupun di Masjid Al Akbar. Dan ini juga diterapkan disemua halaqoh tahfidz dengan metode Tabarok.

Salah satu koreksi beliau saat di kelas saya adalah bacaan Ro, bibir tidak maju jika masih maju maka bacaan kurang tepat. Ini adalah kesalahan yang umumnya terjadi. Makhrojul huruf ini penting diperhatikan. 
Dari sini saya jadi paham mengapa cara mengajarkan Al Qur’an yang utama adalah dengan cara talaqi dari orang baik bacaan. Namun yang ada sekarang kebanyakan guru hanya mengajari sebentar selanjutnya murid-murid diminta membaca bukunya sendiri. Yang ini berlaku untuk segala macam ilmu pengetahuan.

QS Al-‘Isrā’:106 – Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.

Dari ayat diatas jelas darimana perintah talaqi itu ya…

QS An-Naĥl:78 – Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Dari ayat diatas kita bisa tahu mengapa metode talaqi ini cocok untuk balita. Saat kita men-talaqi anak-anak mereka menggunakan pendengaran mereka untuk merekam bacaan kita baca dan menggunakan penglihatan mereka untuk memperhatikan mulut kita, cara kita membaca. Kemudian menggunakan hati, Syaikh Kamil menjelaskan, saat di Masjid Al Akbar, ketika kita mempelajari Al Qur’an kita tidak lagi menjadi subjek tapi objek belajar. Al Qur’an yang menuntun kita. Maka jangan bingung atau gelisah ketika diawala kelas menghafal Al Qur’an ada murid yang belum berperilaku, berpenampilan sesuai dengan tuntunan karena insyaAllah hidayah itu datang sejalan mereka mempelajari Al Qur’an.

Slogan dari metode Tabarak adalah “dengan Al Qur’an hidup pasti indah, baik dan bahagia” Syaikh Kamil menjelaskan slogan ini di dapat dari Al Qur’an dan Hadist.

QS Al-‘Anfāl:24 – Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.

Seruan yang dimaksud disini adalah seruan mempelajari Al Qur’an.

Ini selengkapnya selebaran dari Syaikh Kamil.

Lagu Kura-kura

“Kura-kura “ 

            Cipt : Bunda Upik
Tengok kanan, tengok kiri
Takut-takut lalu sembunyi
Pelan-pelan, hati-hati
Jalannya lucu sekali

Ada rumah di punggungnya
Dibawa ke mana-mana
Dia sungguh perkasa
Itulah si kura-kura

🐢🐢🐢🐢🐢

Kamuuu bisa dengarkan lagu ini disini

Siapa yang kepalanya goyang kanan kiri waktu ndengerin lagu ini? Siapa yang langsung hafal dari ngedengerin pertama kali? Hayooo

Dan lagu-lagu Melodi Anak Indonesia lainnya bisa kamu dengerin disini

Pengen kenal pencipta lagunya? Klik disini

Lagu Anak Indonesia

Siapa yang nggak kangen lagu anaaak? 

Huaaa udah lama banget nggak denger ada lagu anak-anak baru di Indonesia. 
Jadi inget jaman aku masih kecil mulai dari di obok-obok nya Joshua sampe Ost Petualangan Sherina. Saking banyaknya same ada aja lagu khusus lagu anak-anak Tralala Trilili. 
Sekarang yang ada anak-anak nyanyiin lagu orang dewasa yaaaa hiks sedihnya.

Rinduuu banget anak-anak kecil bernyanyi lagu anak-anak. Dimana lirik lagunya mendidik.

Ternyata Maaak, lagu anak-anak ini bukan tidak ada tapi mungkin kurang menjual ya. Karena hasil blusukan, emak-emak juga blusukan Mak, emak-emak klo blusukan dari komunitas satu ke komunitas yang laen, ada beberapa pencipta lagu anak-anak yang berusaha memproduksi lagu ciptaan mereka dengan jalur independen.

Salah satunya sahabat aku yang satu ini…
Aku manggilnya Bunda Upik, pencipta lagu anak-anak. 

Nah di suatu sore yang aku ngobrol via WhatsApp bareng Bunda Upik

Liya Dewi: Bunda asli drmn? Klo boleh tahu nama suami dan anak-anak bunda?

Upik Cholidah Rif’an: Sy lahir dan besar di Surabaya hingga menikah di usia 28 thn (mateng, haha) 

Suami: Machruji,  
Anak ke 1 : Zahra Firdaus 22yo (firda) 
Anak ke 2 : Rizka Maulidya Hurin Inn 20yo (Lidya)

Liya Dewi: Klo bakat bermusik dri siapa? Apakah nurun k anak-anak jg?

Upik Cholidah Rif’an: Bakat bermusik mungkin dari bapak yg memiliki cita rasa seni yg kental. Beliau bukan pemain alat musik,  tapi gemar bernyanyi.

Menurun ke kedua anak saya.  Anak pertama lebih menonjol. Bisa menyanyi dgn suara yg bagus dan suka main gitar. 
Kalau anak ke dua lebih sederhana kemampuan olah vokal dan permainan gitarnya.
😅
maaf ya,  saya ngetiknya lama.  Ndak gape blas

Liya Dewi: Lalu bisa bljr gitar otodidak Bun?

Upik Cholidah Rif’an: Iya,  belajar gitar otodidak. Lihat kakak sy lalu saya tirukan 😊

Liya Dewi: Sejak kpn bkin lagu anak-anak? Dan inspirasi nya dimana?

Upik Cholidah Rif’an: Sy bikin lagu anak2 sejak thn 2002.  Inspirasinya di rumah,  dari alam dan buku.

Liya Dewi: Apa harapannya dgn adanya lagu anak-anak ini?

Upik Cholidah Rif’an: Harapan saya mengarang lagu anak-anak ini untuk mengisi kekosongan peredaran lagu anak2 populer di Indonesia beberapa tahun belakangan ini.

Liya Dewi: Cita-cita bunda Upik terkait album Melodi Anak Indonesia ini apa?
Cita-cita ini mksdnya nantinya pgn rekaman dgn label ato bagaimana gt Bun

Upik Cholidah Rif’an: Cita2 saya dgn Album Melodi Anak Indonesia , bahwa melalui lagu semoga bisa menumbuhkan kesadaran lingkungan dan sosial anak2, serta memiliki kepekaan hati terhadap sesama.

Oh…ya harapan saya ada perusahaan rekaman (production house) yang bersedia merekam lagu saya. 😄

Liya Dewi: Aamiin semoga ya Bun 😭

Upik Cholidah Rif’an: Oya,  sedikit tambahan,  
Lirik dalam lagu2 saya terdiri dari 2 macam kategori. Yaitu berisi pesan moral dan ilmu pengetahuan.

Salam kenal yang paaaaling hangat dari Bunda Upik untuk seluruh keluarga Indonesia.

Kamuuu bisa dengar lagu-lagunya ciptaan Bunda Upik disini.

Kado Pasca Bersalin Anti Mainstream


Selama ini klo ada bayi baru lahir orang-orang akan fokus pada bayi lucu yang baru memasuki dunia barunya bersama kita, ya kan. Jadi ketika ada temen habis lahiran kita langsung fokus bayi baru lahir perlu apa ya. Hunting lah kita barang-barang bayi buat kado. Nggak salah kok. Cuma Ayuk kita intip dari sisi lain yang berbeda.

Sang Ibu yang habis melahirkan. Bayi lucu adalah kado terindah bagi hidupnya, sudah pasti. Coba kita perhatikan ibu yang abis melahirkan perlu apa aja ya. 

1. Baju yang busui friendly

Semua baju lama dipasang resleting di dada biar busui friendly, itu aku dulu haha. Nah kenapa nggak ney kita kasi kado baju baru buat si Momi biar nggak bingung nyari baju busui frindly lagi. Apalagi baju pesta yang busui friendly, biar kondangan nggak mumet di depan lemari lagi. 

2. Barang kesukaannya

Ini adalah momen yang super penting buat si Momi. Gimana nggak berjuang antara hidup dan mati Mom. Jadi sebuah apresiasi dari sahabat-sahabat nya pasti sangat lah menyenangkan. Tas, yang fashionable dan cukup buat barang banyak. Dompet lucu. Buku bacaan kesukaannya. Sepatu klo bisa flat shoes biar nggak capek klo jalan sambil ngegendong. Apa ajalah yang sesuai hobinya. 

3. Voucher perawatan

Boook ini penting banget lah. Si Momi pasti dah lupa sama hal kaya beginian saking fokusnya pakek banget sama si bayi dunia barunya. Saatnya kita sebagai sahabat mengingat kan klo Momi perlu me time biar erus bahagia banyak ASI nya. 

Semua ini tentang mengisi tangki cinta si Ibu. Karena ibu yang bahagia bayi ikut bahagia. 

Saat menengok Ibu pasca lahiran minimalisir menginterogasi Momi nya ya guys. Ucapkanlah selamat dulu. Tanyakan kabarnya sehat kah? Biasanya si Momi akan cerita dengan sendiri nya pengalaman melahirkan tanpa kita menginterogasinya. Tanyakan ada yang masih sakit kah? Biasanya si Momi akan cerita tentang kondisinya, kondisi bayi, dan ASI yang biasanya jadi perhatian sekarang. Lalu terakhir jangan lupa, bibir dan beri semangat bahwa dia mampu menjalani segala tantangan yang dia hadapi. 

Pertanyaan yang menginterogasi bikin si Momi stres guys, stres mempengaruhi cara pengasuhan nya. 

Yuk bantu memperlancar pengasuhan sahabat kita dengan membuat mereka bahagia. Dan membahagiakan orang lain akan membuat dirinya kita ikut bahagia. 

Pelaksanaan Kopdar HEbAT Community Surabaya Raya

Ahad, 23 Juli 2017

Kopdar HEbAT Community Surabaya Raya di Gedung BPPNFI, Surabaya

Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an secara hafalan oleh putri Bunda Tina yang sudah menghafal 5 juz daei Al Qur’an. Pembukaan oleh ketua panitia acara kopdar Bapak Yasser kemudian dilanjutkan pengenalan HEbAT Community Surabaya Raya oleh ketua HEbAT Surabaya Raya, Bapak Nur Yahya. Aku pun baru tahu ketuanya Pak Yahya hahaha

Pak Yasser, Ketua Panitia Kopdar

Bapak Nur Yahya, Ketua HEbAT Community Surabaya Raya

Pengurus Pusat HEbAT Community Pusat

Visi HEbAT Community

Kegiatan HEbAT Community

Dokumentasi kegiatan HEbAT Community

Pengurus HEbAT Community Surabaya Raya

Dijelaskan siapa saja pengurus HEbAT Community Surabaya Raya dan apa saja kegiatannya. Klo yang ini aku nggak ikut full lagi ngejar anak keliling gedung. 
Intinya kegiatan HEbAT Community ada belajar online dan offline ada juga CBE, Community Based Education, sarana offline tiap daerah, bisa dijadikan sarana belajar Home Education ataupun sarana bertemu maestro. Saling memberi ruang untuk belajar. Kenapa bisa seperti itu? Ilallah, karena Allah kami bergerak. 

Selanjutnya pemaparan dari Nara sumber kami Ibu Deasy, yang menyempatkan diri berbagi disela-sela agenda mudiknya. Nggak tahu kenapa ya aku klo ketemu inspirator suka grogi, langsung nggak tahu mau ngomong, padahal banyak kesempatan ngobrol huaaa.

Pada intinya beliau menjelaskan bahwa memulai home Education ini tidaklah sulit kita hanya perlu memberikan ruang untang anak-anak untuk berkreasi. Lebih bersabar menghadapi kreatifitas mereka. Beliau pernah bercerita bagaimana anak2 nya pernah jatuh dan bangun kembali lagi berkreatifitas lagi. Dan semu itu memberikan hasil yang bagus berupa berkembangnya fitrah mereka. 

Selain itu para orang tua perlu memahami bahwa anak-anak yang dititipkan pada kita adalah spesial lengkap dengan fitrah kita, dan kita sebagai orang tuanya juga memiliki fitrah yang siap untuk mendidik mereka. Tinggal kita mengembangkan fitrah itu seiring membersamai anak-anak.

Bunda Deasy ini pembawaan nya sabar dan ramah, sama dengan Ayah bunda lainnya yang hadir. Menjalani Home Education membuat kita lebih rileks dan optimis efeknya kita nampak sebagai pribadi yang lebih rileks dan selalu optimis. 

Bunda Deasy, nara sumber

Selanjutnya adalah penampilan member HEbAT Community Surabaya Raya yang memiliki kemampuan lebih dalam bidang menciptakan lagu anak-anak. Anak-anak yang tadinya berada di ruang kids corner diajak masuk kedalam ruang seminar dan bernyanyi bersama. Lagu ciptaan Bunda Upik yang sebelumnya sudah pernah di share di grup WhatsApp sehingga anak-anak member HEbAT Community Surabaya Raya sudah hafal. 
Semoga bunda Upik bisa rekaman dan menyebarkan lagu anak-anak yang bagus dan mendidik yang beliau ciptakan. Aku sudah rinduuuu sekali lagu anak-anak yang baru. Selanjutnya untuk pertama kali seluruh member menyanyikan Swing HEbAT Community ciptaan bunda Upik. 

Selanjutnya seluruh peserta praktek langsung menuliskan potensi anak di kertas Manila besar dengan kertas lipat warna warni. Disini kita tidak hanya diakui tapi juga praktek membuat portfolio anak, merekam aktivitas mereka selama kita membersamai mereka. Sambil tanya jawab dengan Bunda Deasy. 

Beberapa peserta yang sudah selesai menuliskan membacakan hasil tulisannya dan sharing hasil membersamai anak-anak mereka. Salah satu yang berkesan adalah ketika ada member yang bercerita anaknya suka sekali memaksa orang tuanya sholat subuh di masjid secara berjamaah diusianya yang masih dini. Ketika fitrah keimanan yang berkembang dengan baik maka beginilah hasilnya. 

Bunda Deasy juga menjelaskan mudahnya membuat portfolio anak. Beliau menggunakan buku notes saja. Tentu ada beberapa keluarga yang suka mencatat secara online, itupun tidak masalah, yang penting mulai mencatat dan terus mencatat perkembangan anak. 
Acara terakhir adalah halal bihalal, kami bersalaman, ibu-ibu dan bapak-bapak dengan barisan yang berbeda, lalu foto bersama dan makan tumpeng bersama ibu-ibu dan bapak-bapak dengan kelompok tumpengan yang berbeda juga. 
Diluar ruangan utama ada kids corner yang kuas dan ramai dengan berbagai macam mainan anak-anak yang dibawa sendiri. Ditambah game yang sudah disediakan tim KC. Aku melihat bagaimana orang-orang yang paham bagaimana menjaga hati anak-anak, tidak ada nampak lelah apalagi kesal mendampingi anak-anak yang bukan anak-anak mereka dan tanpa bayaran selain harapan besar dengan peradaban yang lebih baik.

Aktivitas anak-anak di kids corner

Aktivitas anak-anak di kids corner

Alhamduliah kami berkesempatan jadi panitia. Jadi kami lihat bagaimana kerja oanitia dibakik layar. Saling menyokong, mendukung, suport, tidak ada saling menyalahkan, semua gercep.

InsyaAllah selanjutnya panitia akan dapat kesempatan belajar secara online dengan Bunda Deasy, karena panitia sibuk sendiri kemaren. 

Dalam acara kopdar seluruh yang hadir menyanyikan Swing HEbAT Community ciptaan Bunda Upik. Klik link dibawah.

Swing HEbAT Community 

Kesan Kopdar HEbAT Community Surabaya Raya


MasyaAllah…buat kami ini adalah momen berharga karena di Kopdar ini saya bertemu langsung guru-guru kami. Ayah Bunda yang selama ini menginspirasi kami. Yang membalikan berbagai ilmu yang saya tulis disini selama ini.

Di Kopdar HEbAT Community Surabaya Raya, anakku aktif berekspresi dengan ceria tanpa henti. Padahal biasanya dia butuh waktu untuk adaptasi.
Ada yang beda memang. 
Ada atmosfer kebebasan.
Bebas dari persaingan tak kasat mata para ibu-ibu
Bebas dari perasaan takut di judge ini itu
Bebas dari perasaan takut salah ini itu
Karena semua paham bahwa setiap keluarga adalah unik dan memiliki keunikan tersendiri
Saling suport, menghargai, saling menyokong kekurangan yang satu dengan yang lain, saling menjaga anak yang satu dengan yang lain
Karena semangat yang sama
Menyebarkan atmosfer keluarga bebas galau 
Membangun peradaban yang lebih baik


Mengamati Kopdar kami semakin yakin dan positif thinking bahwa membangun peradaban dengan para orang tua yang menjalankan home education bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Dan kami semakin semangat untuk menyebarkan virus home education. 

Di tulisan berikutnya akan saya bahas apa aja yang dipelajari disana. 



Testimoni Tempat Bersalin di Sidoarjo

Sumber : google

Tulisan ini berawal dari perbincangan dengan adek saya yang sedang melalui masa trimester awalnya dengan mempersiapkan tempat lahiran. Sedikit berdebat sebenarnya tentang layak tidaknya sebuah klinik sebagai tempat rujukan yang ideal untuk melahirkan.

Adik saya memilih lokasi A, dan saya berkata bahwa lokasi itu kurang nyaman, dokter kandungan tidak ramah, tidak ada IMD dan dari testimoni teman-teman seusia saya beliau tidak pro normal. Ya betul, di masa saat saya akan melahirkan yaitu tahun 2015 hampir semua tempat bersalin di Sidoarjo memiliki reputasi yang kurang baik.

Selesai berdebat di telpon, saya jadi mikir, ini adik saya yang lugu atau saya yang nggak open minded dengan perubahan. Akhirnya saya bawa case ini di forum chat Belajar HE, dan saya menemukan banyak sekali testimoni positif tempat bersalin di Sidoarjo.

Harapan saya tulisan ini bisa menjadi angin segar bagi ibu-ibu yang akan mempersiapkan persalinan nya di Sidoarjo dan sebagai masukan bagi tenaga kesehatan di wilayah Sidoarjo khususnya.

Hal-hal yang biasa diperhatikan dalam memilih tempat bersalin namun masih jarang ditemukan:
1. Inisiasi menyusui dini
2. Pro normal, tidak cepat mengambil putusan SC 
3. Biaya terjangkau
4. Lokasi bersih dan menjaga aurat ibu
5. Room in, bayi bersama ibunya

Berikut ini testimoni teman-teman

1. Rumah Sakit Ibu dan Anak Mitra Husada

Jl. Raya Sruni, Sruni, Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61254

Testimoni Bunda Dwi Retno Wulandari: Pengalaman di mitra husada sidoarjo InsyaAllah juga difasilitasi, selama kita memang minta ASI, soalnya sblmnya ditanya juga mau ASI atau sufor

Seruni gedangan, deket rumah
Itu hampir sama dokter2nya RS jasem sama mitra husada, selama tidak ada kontraindikasi InsyaAllah difasilitasi memberikan ASI
Aku pilih di situ soalnya deket rumah biar riwa riwinya gag jauh😁

2. Rumah Sakit Jasem

Jl. Samanhudi No.85, Bulusidokare, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61234

Testimoni Bunda Qory Laila Rusda: Saya di jasem pernah lahiran normal padahal sudah pAke baju operasi, kamar operasi sdg disiapkan, dokter bedah dalam perjAlanan
Anak saya juga ndAk dikasi sufor kArena saya ndak nitip sufor ke ruang bayi

Panjang ceritanya li.. hehehe.

06.00 pecAh ketuban kehijauan

09.00 berangkat ke RS
09.30 diperiksa bukaan masi satu, janin belum turun panggul, ketubAn dinyatakan keruh. Setelh itu, mAsuk ruang vk dan detak jantung janin direkam.
10.15 bidan datang dan bilang kalau dokter kandungannya menyarAnkAn operasi karena bayi blm turun panggul, ketuban keruh dan, detak jantung janin tinggi. Kalau misal disuntik pendorong dikhawatirkan bAYi bisa distress, ndak kuat, bisa meninggAl. Smntra itu bAYi harus segerA keluAr karena ketuban sudah pch dan keruh
10.30 mulai sakit2 teratur 10 menit sekali, lama2. Bidan datAng ngecek sudah buka tigA.
11.30 sktnya ndak tertahankan, suami blg ke bidan, diperiksA sudah buka 8 bAYi sudah turun. Kemudian sambil nunggu doekter dtg perawat mASuk makaikan baju operasi dan bilANg kamarnya msh dsiapkan dokter bedah datang set 1, operasi nunggu dokter dATAng. Setelah itu dokter kandungAnnyA datg, dokter samsul, Anaknya dokter bAndi. 
Dicek karena bukaan sdh hmpr pnh akhirnya dicoba normal. Alhamdulillah lahir normal 12.34

Apapun yg terjadi kehendak Allah. Setiap org yg ketemu aku msti bilang, 9 bln kok masih di Atas? Dan blg aku bakalAn operasi. Aku sdh pasrAh mana yg terbaik tapi tetap sujud lamA, jALAn 30 menit, ngepel jongkok, tApi hasilnyA kupasrahkan samA AllAh. Alhamdulillah diberi kesempAtAn lahiran normal. KebANyAkAN org mikir kArena Aku g tinggi jadi g bisA lahiran normal. Dan yg terpenting sehat ibu dan bayinya. Wktu itu anakku kurang sehat dan aku pendarahan hehe

Ibuku nyuruh Aq berdzikir dg kalimAt tsummAs sabiila yAssaroh. Semoga dimudahkAn jalAnnya. Jadi tak bc dimanApun dAn kapanpun ketika ingAT

3. Bidan

Testimoni Bunda Galuh Fifiyanti: Gak hanya 2015, ya’.

Isu obgyn sda dikit2 SC itu sampe aq hamil masih santer bgt.
Dulu aq gak ada komunitas kayak gini jd galaunya nambah cz cari info juga susah.
Akhirnya lari ke bidan.
Alhamdulillah si Gibran lahirnya gak ada kendala berarti. Bahkan pagi sampe sore aq masih ngajar full. Malemnya lahiran. 🤣
Belum sempat cuti malah. 😝
Dwi Retno Wulandari: Oiya tentang bidan, ada bidan yg menurutku oke daerah wisma sari nadi, namanya bu ika, orgnya sabar, itu rekomendasi temenku smp cenderasari
Galuh Fifiyanti: Bidan q di sarirogo dekat rumah, ya’.
Namanya bu nufus.
Aq juga sebenarnya pengen ke bu djoko di wates atau di bu ika yg dibilang erik td. Cuma ya itu, lahiran ndadak jd cari yg deket.

Klinik Rumah Bersalin “DELTA MUTIARA”

Jl. Raya Sarirogo Blok RA No.23, Sari Rogo, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61234
(031) 71265713

4. RSI Siti Hajar

Jl. Raden Patah No.70, Bulusidokare, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61234
Testimoni Bunda Rita: Aq dlu lahiran d rsi siti hajar sda yak, ya walaupun harus sc karena emg ketuban mw habis tapi cm bukaan 1 terus sampe hampir 7 jam,, tp Alhamdulillah disana pro ASI bgt,,
Lintang Smanisda: Udah rooming in jg mb?
Rista Ramadhan: Di rs.siti hajar jg ada dr kandungan perempuan. Dr.umi namanya.
Rita: Belum mbak,,, tapi tiap pagi emg bayinya dikasihkan ibunya, tp pas malem aja ttp diambil lg harus bubuk d ruang bayi
Rita: Iya,, waktu itu aq jg sama dr. Umi

5. Klinik Ibu dan Anak Pondok Jati

Pondok AK 11-13 Kecamatan Buduran Sidoarjo, Jati, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61252

Testimoni Bunda Tania: Waahh… Ini tempat saya bersalin dulu.. Asli saya puas banget bunda disini
1. Pelayanannya baiiikk banget
2. Bidannya cekatan
3. Sangat pro kelahiran spontan
4. Saat lahiran spontan, bunda akan dikasih alat bantu agar persalinan tsb berjalan lancar dan memperkecil resiko pada bayi dan ibunya
5. Saat akan melahirkan bidan2nya selalu support dan menghibur. Ramah banget
6. Pro imd
7. Pro asi. Saya waktu hampir nyerah nyusuin, bidan2 malah bilang.. “Gpp bu..bayi bs bertahan maksimal 3hr tanpa minum”
Terus kamarnya cozy banget. Ah… Juaraaa… Heheheh.. Kok malah jd promo



Ada satu kisah dari Bunda Galuh yang menarik untuk disimak

Galuh Fifiyanti:
Spog q dr. Haris di siti hajar, tp aq kalau kontrol d rumah beliau. Beliau orgnya agamis bgt. Kadang pasien sampai dibikin keki pas konsul. Aq pernah tanya gmana cara biar bisa lahiran normal, maksud q perlu jalan2 kah, ngepel2 kah,yoga kah. Eh jawaban beliau cuma 1, “doa”. dikit,singkat,padat jelas, dan bener sih. 🤣
Beliau cerita kalau ada pasien yg yakin bgt bisa lahiran normal cz sudah ikut yoga n kelas melahirkan gitu, tp pas lahiran bukaan 5 bayinya melenceng dr jalan lahir.
Kata dr. Haris itu ciri org lupa ama Allah. 
Kalau diinget2 rekap konsul hamil ama beliau lucu2. ☺

Mencari tempat bersalin yang ideal adalah salah satu usaha kita memberikan yang terbaik untuk anak kita. Tapi jangan sampai lupa bahwa semua terjadi atas kehendak dan izin Allah.

Melingkar Mekar Bersama Tetangga

Tetangga, melingkar mekar bersama tetangga, home education
Tinggal dilingkungan baru dimana penghuninya masih amat sedikit, fasum dan perangkat desanya belum ada kadang membuat keluarga bertanya-tanya apakah hal ini membuat kami nyaman tapi ternyata banyak berkah dan hikmah yang kami dapat.

Mayoritas warga disini keluarga baru dengan anak-anak yang masih balita tanpa asisten rumah tangga. Para bapak sudah memiliki grup WhatsApp dan beberapa pertemuan untuk rapat koordinasi. Beberapa bulan berikutnya para ibu punya grup sendiri tapi amatlah susah mempertemukan emak rempong disini. Ini yang membuat suami saya gemes dan mengusulkan buka bersama sederhana.
Awalnya sulit mengarahkan para ibu untuk mau mengurus buka bersama, penyebabnya tidak lain tidak bukan karena title dibelakang nama kami *rempong*. Namun keinginan kuat saling mengenal saudara terdekat alias tetangga lebih besar, 4 hari pun cukup untuk menyiapkan buka bersama sekaligus acara warga pertama kalinya.
Untuk makanan biar nggak rempong nasi kotakan saja, cuma minuman yang bikin sendiri  Warga yang sudah pasang kanopi dan dapurnya sudah jadi memberikan sumbang tempat. Karena yang ketempatan rumahnya belum ditempati prabot masih belum lengkap maka peralatan untuk bikin es disumbang warga lain. Karena yang punya peralatan bikin es anaknya masih batita bikin esnya dibantu warga lain yang anaknya sudah lebih besar. Awalnya hanya warga yg menetap disini yang akan hadir namun H-1 warga yang belum menetap mau ikutan hadir. Begitulah cara kami, tidak mengada-ada, tidak menunggu semua ada, yang ada saja.
Kebetulan saya kebagian menampung dana iuran buka bersama. Meski sebenarnya dana ini bisa mereka salurkan lewat transfer namun mereka semua menyempatkan diri untuk mampir kerumah saya untuk bayar iuran dan tidak jarang sambil curhat colongan. Ada yang masih hamil tua jadi masih tinggal dirumah mertua, ada yang sudah menetap tapi kembali lagi menemani mertua karena bapak mertua meninggal, dan ibu bekerja yang juga harus ngurus rumah sendiri. Semakin jelas definisi rempong emak-emak disini.
Tapi satu hal yang sama adalah semangat membangun peradaban dilingkungan kami yang baru ini. Kebahagiaan yang sama ketika mengetahui mushola di lingkungan baru kami ini akan selesai pembangunannya. Semoga bisa menjadi pusat aktivitas pembangunan peradaban kelak.

Anak Milik Zamannya

Dulu perusahaan ini fokus di telepon rumah sekarang sudah jauh berbeda
Klo sekarang kita pengen punya mobil jangan menitipkan cita-cita yg sama kepada anak kita, sapa tahu ntar mobil udah nggak ada. Adanya Pintu Kemana Saja

Perluas pandangan kita bahwa tujuan akhir kita bukan disini tapi akhirat kelak. Maka cita-cita itulah yang kita sambungkan ke anak-anak kita. Perkara dunia? Anak itu milik zamannya bukan zaman kita .

Mengapa Harus Belajar jadi Ibu?

Sumber gambar : Google

Beberapa minggu terakhir ini saya mengikuti kelas tentang bagaimana menjadi ibu yang baik.

Apakah yang tidak mengikuti kelas ini berarti bukan ibu yang baik?

Tentu tidak, mungkin mereka sudah ada skill yang mumpuni untuk melakukan kegiatan seorang ibu yang bejibun. Tidak seperti saya yang masih semrawut, salah sana sini, perbaiki sana sini. Dan ternyata tidak hanya saya banyak sekali ibu-ibu muda yang seperti saya. Ini bukan hal membanggakan sebenarnya.


Klo diperhatikan, ibu-ibu yang mengikuti kelas online ini range usianya hampir sama, kelahiran tahun 80an-90an. Rata-rata mereka well educated, berpendidikan tinggi bahkan berkarir cemerlang, tapi yaaa mereka gagap dirumah, gagap menjalankan kewajiban yang seharusnya mereka jalani. Wegah menyusui, wegah mentatur, wegah menyediakan makanan bergizi dirumah, wegah menjadi manager rumah tangga mereka sendiri dan lebih nyaman dirumah orang tua agar supervisor rumah bisa sub kontrak kan pada orang tua mereka. Puluhan tahun mengurus kita dan sekarang harus mengurus rumah tangga kita juga. Ini tanda-tanda seorang wanita sudah jauh dari fitrahnya. Tentu penilaian ini tidak berlaku mutlak untuk semua (takutnya ada yang protes, nggak terima)


Pendidikan yang pernah saya ikuti dari TK sampai master tidak ada satu pun yang menyelipkan pendidikan mengelola rumah tangga. Saya masih ingat dulu Ibu saya pernah bercerita, dulu saat beliau sekolah pendidikan mengelola rumah tangga ini ada. Ditambah lagi dengan cara mendidik generasi kelahiran 80an-90an yang menitik beratkan pada pendidikan formal. Ada generasi dimana orang tuanya selalu berkata “ yang penting kamu fokus sekolah saja”.

Mungkin para orang tua dari generasi ini sudah mengajarkan bagaimana mengelola rumah tangga saat dirumah. Namun menjejalkan saja tidak cukup menjadikan generasi ini sadar mengapa mereka harus melakukan ini itu dirumah, kan sudah ada asisten rumah tangga. Ditambah lagi banyaknya les ini itu untuk menunjang pendidikan formal. Hampir tidak ada waktu untuk belajar mengelola rumah.


Apa ada yang salah dengan memfokuskan anak perempuan pada pendidikan formal? Apa mereka tidak boleh berpendidikan tinggi? Apa anak-anak perempuan hanya untuk mengurus rumah tangga saja?

Semua ini kesimpulan yang terburu-buru.


Semua orang di dunia ini diciptakan dengan peran peradaban mereka masing-masing. Apa peran peradaban perempuan?


Terbayang olehku bagaimana generasi nenek-nenek kita dulu begitu lincah menjadi manager rumah tangga, tidak semua mereka lakukan sendiri tapi mereka sendiri yang me-manage rumah tangga, segala keperluan rumah dan anak, dan tidak sedikit yang juga berperan diranah publik sebagai tenaga kesehatan, pengajar ataupun pedagang. Semua mereka lakukan tanpa belajar online dan segala informasi lewat internet. Intuisi yang kuat adalah andalan mereka.


Kenapa bisa? Bisa, karena fitrah perempuan memang lah diciptakan untuk menjadi manajer-manajer rumah tangga dengan talent multitasking. Ketika skill sebagai manajer rumah tangga ini diasah dengan baik dan bertemu dengan fitrah kita maka akan cemerlang hasilnya. Dengan terbiasa mengurus berbagai hal dirumah mereka cekatan juga saat harus diranah publik. Inilah yang disebut inside out, bukan menjejalkan atau outside in. Sebaliknya, fitrah pun bisa tertidur, pingsan, bahkan mati jika kita berjalan jauh dari amanah yang seharusnya kita jalani.


“Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu. Tidak ada hukum terbalik” (Dodik Mardiyanto) 


Belum terlambat bagi ibu-ibu muda mengembalikan fitrah kita, tertatihlah dalam mengurus rumah kita sendiri agar terasah skill multitasking kita untuk menjadi manajer rumah tangga yang handal. Jadikan pendidikan pengelolaan rumah tangga sebagai kurikulum yang menyenangkan dan penuh value di rumah agar anak-anak kita tidak menjadi generasi yang jauh dari fitrahnya.